Rumus Untuk Menentukan Sampling Dengan Beberapa Referensi Para Ahli
Gambar Sampling |
Pengertian Sampling
Menurut Wikipedia, Teknik Sampling adalah bagian dari metodologi statistika yang berhubungan dengan prosedur sistematis dalam pengambilan sebagian anggota populasi untuk keperluan pendugaan (estimasi).
Kemudian, Teknik Sampling dalam penelitian berdasarkan statistikian dan pakar akan dijelaskan pada kesempatan ini. Teknik sampling adalah teknik yang dilakukan untuk menentukan sampel. Jadi, sebuah penelitian yang baik haruslah memperhatikan dan menggunakan sebuah teknik dalam menetapkan sampel yang akan diambil sebagai subjek penelitian.
Jika Sampling dilakukan dengan teknik yang tepat, analisis statistik dari suatu sampel dapat digunakan untuk menggeneralisasikan keseluruhan populasi. Metode sampling banyak menggunakan teori probabilitas dan teori statistika.
Teknik pencuplikan mencakup tahap-tahap berurutan sebagai berikut :- Memberi batasan populasi yang hendak diamati
- Menentukan bingkai sampel, yakni kumpulan semua item atau peristiwa yang mungkin
- Menentukan metode sampling yang tepat
- Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data)
- Melakukan pengecekan ulang proses sampling
Rumus untuk Menentukan Sampling Menurut Para Ahli
1. Rumus Dari Slovin (Dalam Riduwan, 2005 : 65)
Rumus Slovin adalah Suatu sistem matematis yang digunakan untuk menghitung jumlah dari sebuah populasi objek tertentu yang belum diketahui karakteristiknya secara pasti.
Rumus ini diperkenalkan pertama kali oleh seorang Ilmuwan Matematis yang bernama Slovin, pada tahun 1960. Rumus Slovin ini biasa digunakan untuk sebuah penelitian pada suatu objek tertentu dalam jumlah populasi yang besar, sehingga digunakanlah untuk meneliti pada sebuah sampel dari populasi objek yang besar tersebut.
Formula Rumus Slovin |
Dengan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang bisa ditolerir, misalnya 5%
Dalam penggunaan Rumus Slovin ini, hal yang pertama kali harus kita lakukan, yaitu Menetapkan Taraf Keyakinan atau Confidence Level (…%) terhadap hasil kebenaran, atau Taraf Signikansi Toleransi Kesalahan (0,…) yang akan terjadi.
Penjelasan :
Taraf Keyakinan 95% akan kebenaran hasil (yakin bahwa penelitian yang kita lakukan 95% benar) dan Taraf Signifikansi 0,05 (memastikan bahwa hanya 5% saja kesalahan yang akan terjadi).
Contoh soal :
Seorang Supervisor ditugaskan pada sebuah Perusahaan A oleh Manajemennya, untuk melakukan
penelitian, tentang Pengaruh pembentukan tunjangan transportasi terhadap kinerja Karyawan pada Perusahaan A tersebut.
Jumlah seluruh Karyawan pada Perusahaan A tersebut sebanyak 1.000 orang. Oleh karena itu Seorang Supervisor tersebut dalam menghemat waktu dan biaya memutuskan untuk melakukan penelitiannya. Berapa ukuran sampel jika batas toleransi kesalahannya sebesar 10%?
Jawaban :
Formula Rumus Slovin |
n = 1000 / ( 1 + 1000.(10%.2)
n = 1000 / ( 1 + 1000.(0,1.2)
n = 1000 / ( 1 + 1000.(0,01)
n = 1000 / ( 1 + 10)
n = 1000 / 11
n = 90,9 ⇒ Digenapkan menjadi 91 Karyawan.
2. Rumus Dari Stephen Isaac & Willian B. Michael (1981:92)
Ada beberapa cara dalam menentukan ukuran sampel, seperti menggunakan Tabel Isaac dan Michael. Semakin banyak tingkat kesalahan yang kalian gunakan maka jumlah sampel yang kalian gunakan akan semakin sedikit.
Formula Rumus Isaac & Willian B. Michael |
Berdasarkan rumus di atas, Isaac dan Michael (1981:193) melakukan penghitungan penentuan jumlah sampel terhadap jumlah populasi antara 10 – 100000 yang diringkaskan dalam tabel berikut ini :
Tabel Penentuan Jumlah Sampel Berdasarkan Rumus ISAAC & WILLIAN B. MICHAEL |
Contoh Soal :
Jika diketahui dalam sebuah penelitian yang ingin mengetahui “Efektifitas daun sirih terhadap fluor albus patologis di desa X Wilayah kerja Puskesmas X”, dengan jumlah populasi 100 orang, jika taraf kesalahan 5%, dan proporsi tidak diketahui. Dengan menggunakan perhitungan rumus Isaac dan Michael, maka berapa besar sampel minimal yang harus ditentukan pada penelitian tersebut?
Jawaban :
Jawaban |
3. Rumus Dari Yamame (Rakhmat, 1999:82)
Sampel adalah perwakilan dari seluruh populasi yang akan dijadikan objek Dalam menentukan banyaknya sampel penelitian terhadap populasi, digunakan rumus :
n = N.d² + 1
Dengan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
d = Derajat ketetapan
Contoh Soal :
Dilakukan penelitian di SMP Negeri 207 Jakarta Barat. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini ialah keseluruhan siswa kelas VIII SMP Negeri 207 Jakarta Barat dengan jumlah sebanyak 150 orang. Maka jumlah sampel yang harus dipilih berdasarkan rumus Yamame dengan derajad ketetapan 5% adalah?
Jawaban :
n = N.d² + 1150
n = 150.(0,05)² + 1150
n = 1,375
n = 109,09 dibulatkan 109
Jadi besarnya sampel yang dipilih sebanyak 109 orang.
4. Rumus DariArikunto Suharsimi (2005)
Memberikan pendapat sebagai berikut :
“..Jika peneliti memiliki beberapa ratus subjek dalam populasi, maka mareka dapat menentukan kurang lebih 25 – 30% dari jumlah tersebut. Jika jumlah anggota subjek dalam populasi hanya meliputi antara 100 – 150 orang, dan dalam pengumpulan datanya peneliti menggunakan angket, maka sebaiknya subjek sejumlah itu diambil seluruhnya. Namun apabila peneliti menggunakan teknik wawancara dan pengamatan, jumlah tersebut dapat dikurangi menurut teknik sampel dan sesuai dengan kemampuan peneliti.
Sumber :
https://indahsriwahyunicancer.wordpress.com/2020/04/13/menentukan-ukuran-sampel-menurut-para-ahli/
https://bhimashraf.blogspot.com/2010/12/populasi-dan-sampel.html
https://rumus.co.id/rumus-slovin/
https://teorionlinejurnal.wordpress.com/2012/08/20/menentukan-ukuran-sampel-menurut-para-ahli/
https://www.statistikian.com/2017/06/teknik-sampling-dalam-penelitian.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_pencuplikan
https://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/populasi-dan-sampel/
Komentar
Posting Komentar